Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 16 Februari 2020 dan diwajibkan bagi seluruh pengurus HMJ PGMI 2020. “Tujuan dari kegiatan ziarah agar kita makin taqwa kepada Allah, supaya ingat kematian, hidup di dunia tuh cuma ngontrak, terus sekalian tadabur alam biar kita makin cinta sama alam dan gak gampang buat merusak ciptaan Allah yang indah ini.” Jawab Khafidotu Rizkiyah yang lebih akrab disapa Riris ini, saat ditanya alasan mengadakan acara tersebut. (16/02)
Rute kegiatan dimulai dari makam Habib Ahmad bin Abdullah bin Tholib Alatas (Sapuro), Pekalongan lalu ke makam Syekh Maulana Malik Maghribi dan Ki Ageng Wonobodro (Wonobodro), Batang. Setelah kegiatan ziaroh ialah tadabur alam ke Agrowisata Pagilaran. Namun, agenda terakhir terpaksa dibatalkan karena hujan lebat yang tak kunjung reda sejak berada di Makam Wonobodro hingga pukul 15.00 WIB.
Dari perjalanan religi tersebut kita mengambil hikmah yaitu tidak ada manusia yang abadi dan bila ia wafat ingin meninggalkan jejak maka lukislah dengan kebajikan. Fenomena sosial menggugah jiwa kami saat anak-anak desa berlarian dengan perut kosongnya menawarkan payung kepada para peziarah yang terjebak hujan di Makam Wonobodro. Mereka rela dibayar seikhlasnya padahal kesehatan jauh lebih penting dari selembar kertas. (Ila)